Sistem Reproduksi Manusia


Tahukah kamu bahwa dirimu awalnya berasal dari satu sel saja? Satu sel itu berasal dari penggabungan dua sel, yaitu sel sperma dan sel telur (ovum). Jutaan sel di dalam tubuh bermula dari kedua sel tersebut.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Sistem dalam tubuh yang berperan penting dalam proses perkembangbiakan adalah sistem reproduksi. Sistem reproduksi pria dan wanita terdiri dari kelenjar penghasil sperma dan saluuran-saluran untuk mengalirkan sel kelamin ke tempat pembuahan.
A. Sistem Reproduksi Pria
Pria memiliki sepasang testis, yaitu organ penghasil sel kelamin pria yang disebut sperma. Testis terdapat di dalam suatu kantong (skrotum), yang menggantung di luar rongga perut. Suhu di dalam skrotum lebih rendah 2-3oC dibandingkan dengan suhu tubuh karena sperma sangat sensitif terhadap panas. Setelah diproduksi, sperma disimpan dan dimatangkan di dalam epididimis yang terletak di sekitar testis. Sperma yang telah matang akan masuk ke saluran sperma (vasa deferensia). Kedua saluran sperma dari testis bergabung di uretra yang terletak di bawah kantong kemih. Uretra mempunyai saluran sampai ke penis.
Ada dua kantong semen tempat menampung sperma sebelum masuk ke uretra. Kantong semen mengeluarkan cairan. Di tempat saluran sperma bergabung dengan uretra terdapat kelenjar yang disebut kelenjar prostat. Di bawah kelenjar prostat terdapat dua kelenjar lain yang disebut kelenjar Cowper. Sekresi yang dihasilkan dari semua kelenjar ini membentuk cairan semen yang berfungsi mengaktifkan dan memelihara sperma. Cairan semen dan sperma disebut dengan semen yang dikeluarkan melalui penis.
Sel Kelamin Pria
Sel kelamin pria (sperma) berukuran sangat kecil, lebih kurang 50 mikrometer. Sel sperma terdiri atas kepala, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma berbentuk oval. Inti sel yang mengandung DNA terdapat di bagian kepala sperma. Bagian tengah mengandung mitokodria yang menyediakan energi. Ekor digunakan untuk bergerak. Sperma tidak mengandung cadangan makanan
Fakta Sains
-         Setiap testis menghasilkan sekitar 1500 sperma/detik
-         Pematangan sperma membutuhkan waktu sekitar 10 minggu.
-         Panjang sperma sekitar 0,05 mm dan berenang dengan kecepatan 3 mm/jam.
B.  Sistem Reproduksi Wanita
Wanita memiliki ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut. Saluran telur atau oviduk (tuba Fallopi) tidak menyambung dengan ovarium, tapi membentuk sepasang corong terbuka di dekat ovarium. Dinding oviduk mempunyai silia untuk membantu menggerakkan ovum. Kedua oviduk tersebut bermuara pada rahim (uterus). Di dasar rahim terdapat lubang kecil yang disebut leher rahim (serviks). Leher rahim menyambung dengan vagina, tempat keluarnya bayi pada kelahiran alami.
Sel Kelamin Wanita
Sel kelamin wanita (ovum) berukuran lebih besar dibandingkan dengan sperma. Diameternya kurang lebih 145 mikrometer. Ovum mengandung cadangan makanan untuk memberi makan embrio yang berkembang setelah pembuahan.
Pematangan sel telur dipengaruhi dan dikendalikan oleh kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang merangsang pelepasan sel telur dari ovarium, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Pada saat yang sama terjadi pula penebalan dinding rahim. Terlepasnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Jika tidak ada pembuahan oleh sel sperma, ovum akan mati dalam waktu 24 jam setelah ovulasi. Kemudian ovum akan keluar bersama luruhnya dinding rahim, sehingga menimbulkan pendarahan yang disebut menstruasi.
Siklus menstruasi terjadi setiap bulan pada wanita. Pada siklus ini, endometrium (dinding rahim) menebal dan siap untuk kehamilan. Lapisan dinding rahim yang menebal mensekresi zat-zat makanan. Jika sel telur yang dilepaskan oleh ovarium saat ovulasi dibuahi oleh sperma, akan terjadi kehamilan.
Fakta sains
-   Diameter sel telus adalah 0,1-0,2 mm, 50 kali lebih besar daripada ukuran kepala sperma. Telur yang baru dilepaskan dari ovarium sudah dapat dibuahi dalam 24-28 jam.
-   Terkadang telur yang telah dibuahi membelah sehingga dihasilkan kembar identik. Kembar nonidentik dihasilkan jika dua sel telur dibuahi dalam satu siklus. Bayi biasanya dilahirkan setelah 40 sesudah pembuahan. 
C.  Pembuahan dan Perkembangan Embrio
Sperma yang masuk ke vagina akan berenang menuju leher rahim, melewati rahim, dan menuju oviduk untuk membuahi ovum. Dalam perjalanan menuju ovum, banyak sperma yang mati. Jika di oviduk terdapat ovum, satu sperma akan masuk menembus ovum tersebut. Hanya kepala sperma yang masuk menembus ovum, ekornya tetap berada di luar. Inti sperma kemudian bergabung dengan inti ovum. Peristiwa ini disebut pembuahan atau fertilisasi. Jika telah ada satu sperma yang berhasil masuk ke dalam ovum, membran ovum tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
Hasil pembuahan ovum oleh sperma disebut zigot. Zigot bergerak turun dari oviduk ke rahim. Saat menuju rahim, zigot membelah secara mitosis membentuk kumpulan sel yang disebut embrio. Walaupun mengalami pembelahan, ukuran embrio tidak berubah. Setelah embrio sampai di rahim, dalam dua hari embrio akan menempel pada endometrium. Sebelum embrio menempel pada dinding rahim, dinding rahim menebal seperti spons yang banyak mengandung pembuluh darah.
Mula-mula, embrio menyerap makanan dan oksigen dari pembuluh darah di dinding rahim. Kemudian fungsi ini digantikan oleh plasenta (ari-ari). Plasenta menghubungkan embrio dengan dinding rahim melalui struktur yang disebut tali pusar. Tali pusar mengandung pembuluh darah arteri dan vena.
Zat makanan dan oksigen diserap oleh embrio dari ibu melalui plasenta. Plasenta menyediakan permukaan yang luas untuk pertukaran zat antara embrio dengan ibunya dan sebaliknya. Darah embrio terpisah dengan darah ibunya oleh membran yang sangat tipis. Oksigen, bahan makanan, dan antibodi di dalam darah ibu berdifusi ke darah embrio. Pada saat yang bersamaan, karbon dioksida dan bahan sisa berdifusi le arah yang sebaliknya dan diangkut oleh darah ibu.
Embrio akan terus tumbuh dan berkembang menjadi janin. Waktu yang diperlukan untuk perkembangan janin kurang lebih 40 minggu. Masa perkembangan janin di dalam rahim disebut masa mengandung. 
D. Penyakit pada Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi manusia dapat terkena penyakit infeksi pleh virus atau bakteri yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual (PMS) disebu juga penyakit kelamin. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1.  Herpes genitalis, penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejalanya berupa sakit atau gatal di daerah kelamin dan timbul lepuhan berair atau luka terbuka.
2.  Gonorea (kencing nanah), penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya adalah keluarnya nanah dari saluran kelamin dan rasa panas serta sering kencing. Bakteri ini dapat menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan nyeri sendi. Gonorea dapat mengakibatkan kemandulan. Gonorea dapat disembuhkan dengan antibiotik jika cepat diobati.
3.  Kutil pada alat kelamin, disebabkan oleh virus papilloma (HPV, human papilloma virus). Gejalanya berupa kutil yang tumbuh di daerah alat kelamin, anus, paha, dan saluran kemih.
4.  Sifilis, penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejalanya adalah luka pada alat kelamin, rektum, lidah, atau bibir, pembengkakan kelenjar getah bening di paha, nyeri di tulang atau sendi, dan ruam di tubuh. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik jika cepat dilakukan pengobatan.
5.  AIDS (acquired immune deficiency syndrome) disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus). AIDS belum ada obatnya, sehingga kerapkali berakhir dengan kematian. Gejalanya adalah rasa lelah terus-menerus, banyak berkeringat di malam hari, demam di atas 38oC selama beberapa minggu, terus-menerus sakit kepala, diare kronis, batuk kering dan sesak napas, serta pembengkakan kelenjar limfa selama lebih dari tiga bulan. HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril atau melalui transfusi darah, tapi lazimnya ditularkan melalui hubungan seksual. Oleh karena itu cara yang paling efektif untuk mencegah agar tidak terkena AIDS (dan juga PMS lainnya) adalah tidak melakukan hubungan seksual secara bebas dan di luar nikah.

Comments

Popular posts from this blog

Vesikula Seminalis

Peredaran Getah Bening, Tonsil, & Kura/Limfa

Alat-Alat Peredaran Darah